Ketua Umum AKPERSI Diduga Memfitnah Sekretaris Jenderalnya Sendiri, Ada Apa?

Sharing is caring!

BN NEWS, Jakarta || Sangat disayangkan, Ketua Umum Asosiasi Keluarga Pers Indonesia (AKPERSI) diduga melakukan fitnah terhadap Sekretaris Jenderal organisasinya sendiri. Saat diminta klarifikasi, Ketua Umum justru terkesan menghindar. Tuduhan yang dilayangkan kepada Sekjen AKPERSI ini dinilai sangat serius dan tidak mencerminkan kepemimpinan yang baik. Sebagai pemimpin, seharusnya memberikan teladan yang positif, bukan sebaliknya.

“Saya sangat menyayangkan perkataan Rino, yang sudah saya anggap seperti saudara, namun justru menikam saya dari belakang. Ucapan beliau sebagai pemimpin telah merusak tatanan organisasi dan tidak memberikan contoh yang baik. Saya telah meminta agar permasalahan ini diselesaikan dengan duduk bersama untuk klarifikasi, namun sangat disayangkan, Ketum AKPERSI justru terkesan menghindar. Saya berharap ada itikad baik dari Rino sebagai Ketua Umum. Jika pernyataan yang dilontarkan tidak memiliki bukti dan sumber yang jelas, saya akan melaporkan kasus ini kepada pihak yang berwajib,” ungkap Jefri.

Bacaan Lainnya

Jefri, saat ditemui wartawan pada Senin, 11 November di Kantor DPP AKPERSI, Perum Griya Parungpanjang, Kabupaten Bogor, menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada itikad baik dari Rino selaku Ketua Umum AKPERSI untuk memberikan klarifikasi. Sebaliknya, Rino mengirimkan surat pemecatan sepihak melalui pesan WhatsApp yang disampaikan oleh Ketua OKK, Thoby Thofilus Benyamin. Jefri menambahkan bahwa, sesuai prosedur organisasi, pemecatan seharusnya melalui MUNASLUB karena dirinya adalah salah satu pendiri dan namanya tercantum dalam akta notaris.

Harapan Jefri adalah diadakannya MUNASLUB dan Rakernas, karena organisasi ini bukanlah milik pribadi. Ia menyebut bahwa tujuan pendirian AKPERSI adalah sebagai wadah persaudaraan, silaturahmi, dan diskusi dalam membangun wartawan yang berkompeten, berintegritas, dan profesional. Melalui organisasi ini, juga diharapkan ada pelatihan dan uji kompetensi kewartawanan. Namun, dengan karakter Ketua Umum saat ini, Jefri meragukan visi tersebut dapat tercapai.

Sangat disayangkan, Jefri juga mengaku mendapatkan ancaman. Melalui Ketua OKK, Jefri diminta secara paksa untuk membagikan lokasi pada pukul 12 malam, 14 November 2024, hingga membuat istri dan keluarganya ketakutan. Dalam percakapan via WhatsApp, Ketua OKK menyatakan dengan nada tinggi, “Saya malam ini ke rumah Abang ya… Siap ya, Bang…”

“Saya berharap kepada teman-teman yang sudah mendapatkan mandat dan SK di seluruh Indonesia untuk tetap semangat. Semoga keadilan bisa saya dapatkan karena ada indikasi Ketua Umum berusaha menjelekkan nama baik saya dengan tuduhan yang tidak pernah saya lakukan. Hingga saat ini, ajakan saya untuk duduk bersama guna klarifikasi belum direspon dengan baik. Justru ada upaya ancaman terhadap saya,” pungkas Jefri.

(Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.