BN NEWS, Sukabumi || Dalam rangka memperkuat kesiapsiagaan dan menumbuhkan budaya sadar bencana, Kodim 0607/Kota Sukabumi menggelar kegiatan Mitigasi Bencana bersama BPBD Kota Sukabumi. Acara berlangsung di Makodim 0607/Kota Sukabumi, Jalan RA. Kosasih, Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jumat pagi (5/07/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh jajaran Babinsa dan unsur terkait lainnya sebagai bentuk peningkatan kapasitas personel dalam menghadapi potensi bencana alam di wilayah Sukabumi. Kepala Staf Kodim 0607/Kota Sukabumi, Mayor Inf. Hendra Bagus Arioko, dalam sambutannya menegaskan pentingnya pemahaman materi mitigasi bagi seluruh Babinsa.
“Mitigasi bencana adalah upaya meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana di wilayah. Para Babinsa diharapkan mencermati materi dari BPBD, agar dapat menyosialisasikan pengetahuan tersebut kepada warga binaan. Tujuannya jelas, untuk mengurangi risiko dan dampak bencana di lapangan,” tegasnya.
Kegiatan ini tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga dilengkapi dengan simulasi praktik penanggulangan bencana, mulai dari pengenalan kawasan rawan, pemanfaatan papan informasi bencana, pengenalan alat-alat penanggulangan, hingga tata cara penyelamatan diri ketika bencana terjadi. Simulasi ini merupakan bagian penting dari upaya membangun kesiapsiagaan berbasis standar pelayanan minimal kebencanaan.
Sebagai pemateri utama, Yudi Kristianto, Staf Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, menyampaikan bahwa penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama.
“Setiap orang memiliki risiko terhadap bencana, sehingga penanganannya memerlukan keterlibatan semua pihak, dari anak-anak hingga orang dewasa. Koordinasi, kolaborasi, dan pembagian peran atau shared responsibility menjadi kunci penguatan budaya sadar bencana, sebagaimana yang telah diterapkan di negara-negara maju seperti Jepang,” ujarnya.
Namun demikian, Yudi menggarisbawahi bahwa budaya kesiapsiagaan di Indonesia masih relatif rendah dan belum menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat sehari-hari. Oleh karena itu, kegiatan seperti ini harus dilakukan secara berkala sebagai bentuk edukasi dan penguatan masyarakat tangguh bencana.
Dalam kesempatan ini juga ditegaskan kembali peran strategis TNI, khususnya Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil), dalam upaya penanggulangan bencana. Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, pasal 7 ayat (2) huruf b, TNI memiliki mandat untuk membantu pemerintah daerah dalam mengatasi bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan.
“Peran TNI tidak hanya saat tanggap darurat, tetapi juga meliputi tahapan pencegahan, mitigasi, pemulihan, hingga rehabilitasi pascabencana. Melalui sinergi dan latihan bersama seperti ini, Kodim siap memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi segala bentuk ancaman bencana,” tutup Mayor Hendra.
Kegiatan ini menjadi bentuk nyata sinergi antara TNI dan pemerintah daerah dalam memperkuat sistem penanggulangan bencana dan membangun masyarakat yang lebih siap dan tangguh dalam menghadapi ketidakpastian bencana alam. (Pendim/CG)