
BN News. BANYUMAS || Ribuan santri dari berbagai lembaga pendidikan Islam tumpah ruah di Lapangan Desa Pasir Lor, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jumat hingga Minggu (7–9 November 2025). Selama tiga hari tiga malam, langit Karanglewas dipenuhi gema sholawat, semangat, dan tawa bahagia dalam gelaran Festival Santri Karanglewas 2025 bertema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia.”
Di antara lautan santri yang berseragam putih bersih, tampak keluarga besar Madrasah Al Ittihaad 2 Pasir Lor, terdiri atas pengurus, kepala madrasah, guru, staf tata usaha, serta ratusan santri, hadir dengan penuh semangat dan kekompakan.
Dari Pawai Taaruf hingga Panggung Kreasi
Kegiatan dimulai dengan pawai taaruf santri, start dari SMP Negeri 4 Purwokerto menuju Lapangan Pasir Lor. Suasana jalanan mendadak menjadi lautan putih bersarung dan berkerudung hijau, membawa bendera NU dan spanduk bertuliskan pesan-pesan damai dan kebangsaan.
Rangkaian acara berlanjut dengan senam massal Muslimat NU, panggung kreasi hadroh, lomba karaoke religi, lomba mewarnai anak RA dan TK, hingga futsal santri antar-TPQ. Malam harinya, ribuan hadirin larut dalam Night Show Musik Islami bersama grup Pancasona dari Ajibarang, serta ditutup dengan sholawat bersama Gus Ahong, yang menggugah hati hadirin untuk mempertebal cinta kepada Rasulullah ﷺ.
Dalam sambutannya, Camat Karanglewas Edy Purbowo, S.Sos., menyampaikan pesan penuh semangat bahwa santri tidak hanya menjaga agama, tetapi juga ruh kemerdekaan bangsa.
“Santri adalah penjaga jiwa merdeka. Dengan ilmu dan akhlaknya, santri menjadi benteng moral bangsa dan pengawal peradaban dunia. Mari kita isi kemerdekaan dengan ilmu dan iman,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Madrasah Al Ittihaad 2 Pasir Lor, Jamil, menuturkan bahwa momentum Hari Santri harus menjadi bahan bakar semangat belajar dan berjuang di jalan ilmu dan agama.
“Santri bukan hanya belajar untuk diri sendiri, tapi untuk menerangi sekitarnya. Dengan ilmu yang disinari iman, santri akan menjadi cahaya umat dan penggerak kemajuan bangsa,” ujarnya penuh semangat.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Madrasah Al Ittihaad 2 Pasir Lor, KH. M. Ali Sodikin, yang akrab disapa Mbah Sod, turut memberikan nasihat penuh makna. Tokoh agama sekaligus masyarakat Karanglewas ini menegaskan bahwa ilmu dan iman adalah dua sayap yang harus dimiliki setiap santri.
“Santri itu ibarat lentera di tengah gelapnya zaman. Jadilah santri yang menebar ilmu, menjaga akhlak, dan menyalakan harapan. Karena kemerdekaan sejati adalah saat hati dan pikiran tunduk pada kebenaran Ilahi,” tutur Mbah Sod menutup pesannya.
Festival Santri Karanglewas 2025 bukan sekadar ajang hiburan, tetapi menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan Islam.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Pemerintah Kecamatan Karanglewas bersama pemerintah desa se-Kecamatan Karanglewas, sebagai wujud nyata sinergi dalam memperkuat peran santri di era modern.
Selama tiga hari, suasana Lapangan Desa Pasir Lor tak pernah sepi, pagi disemarakkan dengan kreasi dan lomba, sore dengan tadarus dan pentas seni, malamnya bergema sholawat hingga langit Karanglewas berselimut zikir.
Ketua RW setempat Agus, juga wali santri, menuturkan untaian semangat Santri,
“Menjadi santri bukan sekadar status, tapi jalan panjang menuju cahaya.
Ilmu adalah senjata, akhlak adalah mahkota.
Dalam langkah sederhana, tersimpan cita besar,
Mengawal Indonesia merdeka dengan iman dan ilmu,
menuju peradaban dunia yang berkeadaban dan bermartabat.” Pungkasnya.
(Kontributor : Djarmanto-YF2DOI//warto)



















