KOSTI Parahyangan Timur Gelar Konsolidasi dan Sosialisasi Perkuat Program Kerja dan Soliditas Komunitas Onthel di Kabupaten Garut

  • Whatsapp

Sharing is caring!

Bacaan Lainnya

BN NEWS, Garut || Cikajang kembali menjadi ruang berkumpulnya para pecinta sepeda tua setelah Komite Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) Keresidenan Parahyangan Timur, Kabupaten Garut, menggelar Konsolidasi dan Sosialisasi Program Kerja bertempat di Aula Kantor Kecamatan Cikajang, Minggu (09/11/2025).

Acara berlangsung hangat, penuh nuansa persaudaraan khas onthelis yang selalu merawat nilai-nilai budaya, sejarah, dan kebersamaan. Atas terselenggaranya kegiatan ini, panitia menyampaikan apresiasi kepada Camat Cikajang beserta jajaran staf yang telah memberikan fasilitas dan dukungan penggunaan aula kecamatan.

Agenda utama kegiatan adalah konsolidasi program kerja serta penetapan kepengurusan masa bakti 2025–2030. Dalam forum tersebut, kembali terpilih untuk kedua kalinya H. Yayat Ruhiat sebagai Ponggawa KOSTI Parahyangan Timur, sebuah amanah yang diterima dengan komitmen memperkuat peran KOSTI sebagai ruang budaya, olahraga, dan persaudaraan.

Di bawah kepemimpinannya, tiga club yang bernaung di KOSTI Parahyangan Timur siap melakukan akselerasi gerakan dan kolaborasi, Paguyuban Sapedah Heubeul Garut (PSHG), Paguyuban Sapedah Heubeul Cikajang (PASHEUC), Gabungan Onthelis Garut Selatan (GASSOLE).

Ketiganya menjadi pilar penting dalam melestarikan sepeda tua sebagai warisan budaya sekaligus sarana olahraga masyarakat.

Sesi sosialisasi menjadi salah satu titik penting kegiatan. Materi disampaikan oleh Rd. H. Cah Diar Anggadiredja (Eks Ketua Pendiri dan Ketua Umum KOSTI Jawa Barat dua periode, kini menjadi bagian struktur KOSTI Pusat)

Beliau menguraikan bagaimana KOSTI telah berkembang sebagai organisasi yang berafiliasi resmi dengan KORMI (Komite Olahraga Masyarakat Indonesia). Dalam paparannya, Cah Diar menegaskan bahwa sepeda tua bukan sekadar hobi, tetapi identitas budaya yang menghubungkan nilai sejarah, olahraga, dan pembentukan karakter masyarakat.

Ia juga menekankan pentingnya regenerasi, penataan organisasi, dan penguatan kegiatan onthelis agar semakin diterima sebagai olahraga tradisional yang inklusif dan edukatif.

Salah satu tokoh komunitas onthelis Garut, yang juga sebagai Ketua Umum PasheuCK, Wawan Sofyan yang akrab disapa Aom, memberikan apresiasi atas terselenggaranya forum konsolidasi ini.

“KOSTI bukan sekadar kumpul-kumpul pesepeda tua. Ini ruang silaturahmi, ruang budaya, dan ruang pendidikan karakter. Dengan konsolidasi hari ini, kita ingin memastikan generasi yang datang tetap mengenal warisan sepeda tua dan nilai kebersamaan yang menyertainya,” ujar Aom.

Selain forum konsolidasi, KOSTI Garut juga menggelar Goes Bareng sebagai rangkaian kegiatan. Konvoi sepeda tua ini dilepas dari halaman Kantor Kecamatan Cikajang pukul 08.00 WIB, dan finis di Rumah Pupuhu PASHEUC, di kawasan Simpang Cikandang.

Sebanyak 80 anggota mengikuti gowes ini, ditambah 15 orang panitia yang memastikan kegiatan berjalan aman dan tertib. Suasana penuh keakraban tampak dari barisan onthelis yang melintasi rute perbukitan Cikajang sambil membawa semangat melestarikan olahraga sepeda tua.

Melalui konsolidasi, sosialisasi, dan kegiatan gowes bersama, KOSTI Parahyangan Timur menegaskan kembali komitmennya untuk merawat sepeda tua sebagai identitas budaya masyarakat, memperkuat solidaritas komunitas onthelis, serta menghadirkan kegiatan positif yang dapat dinikmati lintas usia.

Kegiatan ini menjadi ruang untuk menyatukan langkah, memperkuat visi, dan mempertegas bahwa sepeda tua bukan sekadar benda bersejarah, tetapi simbol ketelatenan, kehangatan, dan persaudaraan yang terus digowes dari generasi ke generasi. (Cepi Gantina)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.