Cilacap, Belanegaranews.com – Warga di Desa Ujungbarang, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, dihebohkan dengan fenomena tanah bergerak. Fenomena alam ini membuat empat unit rumah mengalami kerusakan di beberapa titik dinding dan bagian lantai yang retak lalu bergeser beberapa sentimeter tepatnya di Rt. 02/ Rw. 01 Desa Ujungbarang, kejadian tersebut pada pukul 07.00 waktu setempat.
Taryono, salah satu warga, harus mengungsi ke tempat yang aman. Oleh sebab itu, ia dan keluarga memutuskan untuk sementara waktu mengungsi ke rumah saudaranya yang lebih aman.
“Kami sudah melaporkan kejadian ini ke pemerintah desa, Babinsa Koramil 13/Majenang dan BPBD,” kata Taryono, Minggu, 17 Februari 2019
Ruslan, Rinto dan Walim tetangga Taryono juga bernasib sama. Rumahnya juga bergeser dan mengalami retak. Tidak hanya itu, tanah bergerak itu juga memicu tanah ambles.
Ambles kecil itu muncul di lahan pekarangan penduduk dengan ukuran berbeda-beda. Hal ini membuatnya khawatir. Ia berharap pemerintah segera mengatasi masalah ini.
“Beberapa lokasi juga muncul tanah ambles dan retak. Semoga segera dilakukan penanganan oleh pemerintah,” kata dia.
Babinsa Koramil 13/Majenang Peltu Kusna yang mendapat laporan mengaku sudah melakukan cek lokasi. Ia dan perangkat desa serta tim BPBD Majenang akan segera melakukan kajian terkait masalah tanah bergerak ini.
“Sementara kami masih melakukan evakuasi dan pendataan untuk rumah yang terdampak pergerakan tanah,” ungkapnya.
Pelda Kusna mengimbau, ” kepada masyarakat desa Ujungbarang untuk tetap waspada, terutama saat hujan turun bila terlihat ada potensi longsor sebaiknya mengungsi.” Himbau Babinsa Pelda Kusna.
Sementara itu, Danramil 13/Majenang Kapten Inf Agus Sudarso membenarkan adanya pergerakan tanah yang melanda desa Ujungbarang, Kecamatan Majenang.
“Memang kondisi di desa Ujungbarang ini pegunungan, warga membangun rumah di tebing-tebing. Akibat hujan deras hampir setiap sore menyebabkan pergerakan tanah di daerah yang cukup labil.” Terangnya.
Dari laporan yang kami himpun, sedikit nya ada 4 rumah yang mengalami retakan hingga ke pondasi bangunan rumah warga, dan ada 15 rumah warga terancam longsor jika tanah ini bergerak terus apabila terjadi hujan terus. Menurut pemilik rumah, mereka sudah tidak mau menempati rumahnya lagi karena selalu was – was dan ketakutan serta tidak tenang terutama saat turun hujan.” Tandas Kapten Agus.
[ Sutaryo ]