Bandar Lampung (BNNews) – Dalam rangka ikut mewujudkan Pemilu 2019 yang damai, aman dan sejuk, Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) Provinsi Lampung menggelar diskusi public dengan tema “Sinergitas Bumi Lampung Menuju Sukses Pemilu 2019”.
Berlangsung pada Minggu, (17/03/2019), diskusi public akan digelar di Lamban Kuning (Istana Kesultanan Adat Sekala Beghak) di Sukarame Bandar Lampung dengan menghadirkan sejumlah narasumber tokoh ternama di Lampung.
Ketua DPD AWPI Lampung, Hengki Ahmat Jazuli mengatakan diperkirakan akan ada 300 peserta yang mengikuti diskusi public tersebut. Mereka berasal dari berbagai elemen awak media baik elektronik, cetak maupun online yang ada di Lampung.
“Pemilihan presiden dan caleg sebentar lagi dilaksanakan. Perbedaaan pasti ada, beda pilihan juga tidak bisa dihindarkan, namun tentunya jangan dijadikan hal ini sebagai alasan untuk perpecahan. Visi misi kita semua harus sama, yakni Indonesia yang maju dan lebih baik lagi. Melalui diskusi public ini, mudah-mudahan kita punya semangat yang sama. Kita sukseskan Pemilu dengan damai, aman dan sejuk,” ungkapnya. Rabu (13/3)
Dimoderatori oleh Deni Kurniawan, Pimpinan Umum Fajar Surya TV (FS TV), rencananya diskusi public ini ini akan menghadirkan beberapa narasumber yakni Gubernur Lampung Ridho Ficardo, Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial dan Politik, Irjen Pol DR. Drs. Ike Edwin, SH, MH, KPU Lampung, Bawaslu Lampung dan beberapa tokoh lainnya.
“Narasumber adalah orang-orang yang memang kompeten di bidangnya. Mudah-mudahan dengan kehadiran mereka bisa membawa angin kesejukan bagi kita semua, masyarakat Lampung, khususnya hari-hari menjelang Pemilu 17 April mendatang,” ujar Hengki.
Sementara itu, Ketua Dewan Penasehat AWPI Lampung menuturkan penyelenggaraan Pemilu yang damai menjadi tanggung jawab bersama, seluruh elemen masyarakat. Di tengah keberagaman suku, budaya dan adat istiadat, ia mengajak masyarakat untuk terus memupuk semangat kebersamaan dan persatuan, untuk Indonesia yang lebih baik.
Pada kesempatan itu, Dang Ike juga mengajak masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai kearifan lokal untuk memperkuat ideologi kebangsaan yaitu Pancasila.
Indonesia, kata dia, memiliki identitas terkait peradaban, kultur, bahasa, yang memiliki ciri di masing-masing daerah. Artinya, dengan saling menghormati dan menjunjung tinggi kearifan lokal, masyarakat otomatis telah memperkuat persatuan bangsa.
“Kalau itu dipaksakan pasti akan terjadi benturan. Jadi sifat saling hormat dan menghormati ini adalah kearifan lokal yang dahsyat dalam memerangi ideologi transnasional, terutama yang ingin memecah belah Indonesia,” pungkasnya.(Nurullah)