Dampak Kekeringan, Sebulan Terakhir Warga Rowosari Semarang Mencuci di Sungai

Sharing is caring!

Semarang. (BN News )- Sejumlah wilayah di Jateng telah merasakan dampak kekeringan.Satu di antaranya adalah Kota Semarang. Berdasarkan pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, ada tiga kecamatan rawan kekeringan.Masing-masing Tembalang, Banyumanik dan Gunungpati.

Kekeringan sudah dirasakan warga Kota Semarang. Misalnya warga Dusun Kebuntaman, Rowosari, Tembalang.
Penduduk di RT 4 dan 5 RW 9 Rowosari sudah mulai mencuci pakaian di sungai yang berada di sebelah barat dusun tersebut.

Mereka berduyun-duyun untuk mencuci baju setiap harinya mulai pukul 04.30 pagi atau 16.00 sore.

Satu di antara warga, Muhadi mengatakan, sungai yang biasa warga sebut Kali Gede tersebut sudah menjadi langganan saat musim kemarau tiba.

Sudah sebulan ini, sumur-sumur warga mengering. Hal itu diperparah lantaran air PDAM tidak mengalir.

Untuk mememenuhi kebutuhan air sehari-hari khususnya untuk mandi cuci kakus (MCK), warga memanfaatkan sungai tersebut.

“Sejak 1 bulanan kami tahun ini mengalami kesulitan air, pam juga mati mengandalkan sisa air sumur untuk masak dan minum.Nyuci mandi terpaksa di kali dan ini kalau pagi atau Minggu penuh,” jelas Muhadi saat membantu putrinya membasuh cucian kotor, baru- baru ini.

Lebih lanjut, untuk menuju ke sungai, Muhadi dan warga lain harus menempuh jarak sekitar 1 Kilometer.

Beberapa di antaranya menggunakan sepeda motor hingga ke pinggiran sungai dan beberapa lainnya jalan kaki sambil membawa pakaian kotornya yang hendak dicuci.

Persoalan tidak terpecahkan dengan hanya melakukan aktivitas MCK di sungai.
Menurutnya, tiap pukul 07.00, air di sungai sudah keruh lantaran adanya pengerjaan proyek pengerukan tanan di bagian atas.

“Sampai saat ini sepertinya belum ada bantuan air,” terang Muhadi.

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Sudaryanto mengatakan, berdasarkan prediksi awal BMKG, pihaknya mencatat sebanyak 31 kabupaten/kota, 360 Kecamatan dan 1259 desa di Jawa Tengah rawan kekeringan.

Mengantisipasi hal itu, pihaknya menyiapkan anggaran Rp 320 juta dan 1.000 tangki air.

Mengenai kekeringan di Kebuntaman, BDBD segera menyiapkan bantuan air yang dibutuhkan.

Hal tersebut mengingat daerah Dusun Kebuntaman menjadi daerah langganan kekeringan sumber air dari tahun ke tahun.

“Terimakasih atas informasinya dan kami akan segera tindak lanjuti untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat yang membutuhkan,” jelas Sudaryanto. (andre/ R.1820).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.