Rapid Test Sasar Pedagang & Pengunjung Pasar di Kebonromo

Sharing is caring!

BN NEWS. – Sragen.

Sabtu, 06 Juni 2020 , pukul 07:00 s/d 08:30 Wib, Babinsa Ds. Kebonromo Serda Suyono melaksanakan kegiatan pendampingan Rapid Test kepada pedagang dan pengunjung Pasar Kebonromo ( Gandhok ) oleh Dinas Kesehatan Puskesmas Ngrampal di pimpin oleh dr. Nur wulandari yg di ikuti oleh 60 orang di Dk. Ngringin Rt. 11 Ds. Kebonromo Kec. Ngrampal Kab. Sragen.


Hadir dalam kegiatan Ka. Puskesmas Ngrampal ( dr. Nur Wulandari ), Sekcam Ngrampal ( Endang Widayanti S.STP. M. Si ), Kasi Humas Polsek Ngrampal Aipda Suryadi beserta 3 orang Anggota, Babinsa Kebonromo Serda Suyono, Korlab Kushandini, SKM, Petugas Sampling Deni Rahmawati AMd. ( Analis Lab), Rina Mariani, AMK, Bides Kebonromo Dwi Admarini, S.SiT dan Nevie Inawati, Amd, Keb.
Dwi Admarini, S.SiT mengatakan, opsi yang saat ini tersedia adalah rapid test berbasis deteksi antibodi dan deteksi antigen. Pemeriksaan rapid test yang dilakukan sekali ataupun ulangan sifatnya lebih ke arah screening.
“Itu sifatnya sebetulnya lebih ke arah screening, lebih ke ara uji penapis, (mengetahui) mana yang berisiko, mana yang tidak,” kata Dwi.
Dwi mengatakan, bila pemeriksaan pertama rapid test menunjukkan hasil negatif, bukan berarti orang yang dites tersebut benar-benar negatif Covid-19. Bisa jadi saat rapid test pertama dilakukan, antibodinya belum terbentuk. Oleh karena itu, rapid test harus diulang dalam waktu 7-10 hari.
Sebaliknya, hasil pemeriksaan rapid test yang positif juga belum tentu menunjukkan bahwa orang yang dites tersebut benar-benar terkena Covid-19. Alasannya, antigen yang terdeteksi belum diketahui apakah ada reaksi silang dengan pan-coronavirus.

“Kita juga mesti tahu apakah antigen yang dideteksi itu memang sudah sangat spesifik atau ada reaksi silang dengan pan-corona(virus), jadi virus corona secara umum,” jelas Dwi.
Rapid test ini bisa menyaring orang-orang yang nantinya dinilai perlu untuk menjalani tes lebih lanjut. Untuk melakukan konfirmasi atau menegakkan diagnosis Covid-19, dibutuhkan pemeriksaan PCR. [pen-dim]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.