Muhammad Jafar : Santri Hidayatullah Sukses Kembangkan Penggemukan Sapi.

Sharing is caring!

BN NEWS, Karianggau.

Keberhasilan Muhammad Jafar saat ini, bukanlah keberhasilan yang diraih dengan mudah ataupun dengan waktu yang singkat. Tapi peternak asal Sulawesi yang sukses mengembangkan usaha penggemukan sapi ini sukses setelah menekuni usaha cukup lama.


Sekilas pun cukup menarik dari kehidupan sehari hari peternak yang mengabdi bertahun tahun pada organisasinya ini, ia memiliki pilihan hidup sederhana tapi cukup mulia. Sebab usaha dan ibadah merupakan moto hidupnya sejak jadi santri di Hidayatullah.
Kondisi Muhammad Jafar yang sehari hari giat bekerja dan mengaji ini, tidak aneh jika mendapatkan dorongan dan dukungan dari teman santri atau pun pengurus lembaga Hidayatullah tempatnya mengaji.
“Memang semua tidak mudah , saya bisa seperti ini setelah bekerja selama 15 tahun dalam mengembangkan penggemukan sapi ini,” ujar Muhammad Japar ketika dihubungi di Karianggau Balikpapan Barat- Balikpapan Kalimantan Timur di lokasi penggemukan sapinya.
Akhirnya Muhammad Japar termotivasi untuk melakukan inovasi inovasi dalam beternak khususnya penggemukan sapi. Sehingga bisa memperbaiki yang salah jadi benar atau mengubah dari cara cara tradisional lebih modern.
“Ternyata kalau terus dijalani dengan dibantu para penyuluh peternakan dan pendamping dalam peternakan akhirnya bisa seperti ini,” ujarnya sambil menatap pada deretan kandang sapi miliknya.
Pengusaha pengemukan sapi yang mau mengembangkan pusat pelatihan pertanian terpadu ini, merupakan Santri Hidayatullah asal Sulawesi yang mengabdikan hidupnya untuk pemberdayaan lahan wakaf milik ormas Hidayatullah pusat balikpapan.
“Alamat tanahnya kelurahan Karianggau Kecamatan Balikpapan Barat Balikpapan Kaltim,” kata Muhammad Fajar menambahkan.
Disebutkannya, bersama teman seperjuangannya Rusdi Hidayat awalnya membuka usaha walet. Kemudian dari usahanya itu mengembangkan pula usaha penggemukan sapi dan di percaya oleh lembaga Hidayatullah untuk mengembangkan pertanian terpadu sekaligus sebagai tempat pelatihan.
Keberhasilan nya mengembangkan usaha yang sudah di kenal di Dinas Pertanian dan menjadi contoh peternak yang lain. Dan di pertanian dia sudah di apresiasi oleh peyuluh dari Dinas Pertanian setempat.
“Itulah mungkin yang bisa saya lakukan, dan hasil ini belum seberapa perlu terus dikembangkan, ” Muhammad Jafar merendahkan diri. (Wawan Kusmiran/Ikhsan Nurhalim TNL).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.