Reporter : Peni Kusumawati
Sumber : Kabagpen AAL
BNNEWS | SURABAYA
Museum TNI AL Loka Jala Crana menerima kunjungan kerja Ketua Pengurus Gabungan (PG) Jalasenastri Kodiklatal, Ny. Titi Nurhidayat beserta 20 Pengurus dijajarannya dalam rangka melaksanakan program kerja Seksi Kebudayaan PG Jalasenastri Kodiklatal tahun 2021, Selasa (14/9).
Ketua Cabang Berdiri Sendiri (CBS) Jalasenastri Akademi Angkatan Laut, Ny. Ayu Nur Alamsyah didampingi Wakil Ketua CBS Jalasenastri AAL, Ny. Hesti Rudhi Aviantara beserta pengurus inti CBS AAL dan Kepala Museum, Setlem AAL, Letkol Laut (KH) Suhendra, S.Ag., menyambut kunjungan PG Jalasenastri Kodiklatal ini di depan Museum TNI AL Loka Jala Crana, Kesatrian AAL Bumimoro, Surabaya.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Museum menjelaskan tentang sejarah berdirinya Museum, rute dan lokasi ruang-ruang koleksi, berbagai koleksi dan planetarium sebagai sarana wisata guna menambah wawasan sejarah TNI AL dan mengingat nilai-nilai kejuangan dari para pahlawan khususnya pejuang ALRI.
Museum TNI AL Loka Jala Crana di resmikan oleh Ny. R. Mulyadi. (Istri dari Panglima Angkatan Laut Laksamana R. Mulyadi) pada 19 September 1969. Sehingga kiprah Jalasenastri dalam sejarah peresmian Museum TNI AL sangat kental.
“Di Museum AAL ini, para pengunjung juga dapat memperoleh pengetahuan tentang astronomi dengan rasi bintang, yang merupakan salah satu cagar budaya yang dimiliki Museum AAL,” terangnya.
Menurut Kamuseum Loka Jala Crana, museum ini bersifat permanen, nirlaba, layanan publik, sumber terbuka, mengumpulkan, melestarikan, komunikasi, dan presentasi objek berwujud kepada publik untuk dipelajari, dididik, dan dinikmati.
Kamuseum berterimakasih dengan kunjungan yang dilakukan Pengurus PG Jalasenastri Kodiklatal ke Museum Loka Jala Crana AAL ini. Menurutnya ada beberapa manfaat yang bisa diambil dengan berkunjung ke Museum yakni, meningkatkan pengetahuan dan wawasan, dapat berinteraksi dengan orang lain.
Kemudian dapat memberikan perasaan yang berbeda, tentunya, karena museum ini memiliki koleksi benda yang unik dan menarik yang tidak dapat ditemukan di tempat lain. Selain itu menjadi sarana rekreasi dan hiburan serta sebagai referensi visual.
“Visual disini terlihat dalam arti, jika referensi, sumber referensi dan visor dapat dilihat oleh indera visual, itu berarti sumber referensi visual tampak masuk akal,” terangnya.