BN News | Garut – Sebagaimana dimaklumi bahwa genderang Pilkades serentak di Kabupaten Garut yang merupakan perhelatan tahap dua telah ditabuh. Dengan adanya Rapat persiapan Tahapan Pemilihan Kepala Desa pada Bulan Desember lalu, secara eksplisit disampaikan bahwa anggaran untuk perhelatan tersebut pun sudah disiapkan.
Menanggapi berita tersebut, menurut salah seorang aktivis yang kini tinggal di Cikajang, menyampaikan harapannya, bahwa berkaca dari kenyataan Pilkades tahap satu kemarin sungguh ada hal yang mungkin kurang menjadi perhatian khalayak. Namun sangat menjadi catatan buat dirinya secara khusus.
Adalah Tudi Sopian Ahmad Hamidi yang di akrab di sapa Kang Tudi, dirinya menyampaikan kepada siapapun nanti yang mendapat SK sebagai ketua PPKD Kabupaten Garut untuk tidak mengulangi kejadian yang sungguh sangat naif dan diluar ekspektasinya sebagai masyarakat.
Lebih Jauh Tudi menyampaikan, bagaimana PPKD periode kemarin dibuat tidak berkutik ketika kepentingan segelintir Birokrat sangat menganggu perjalanan proses demokrasi dan Hajatan Rakyat ini.
“Masa Keputusan tanggal 18 yang nota bene ditandatangani PPKD Desa dapat mengalahkan Keputusan tanggal 19 yang ditandatangani seluruh Pejabat PPKD Kabupaten. Ini moment lucu yang luar biasa dihadapan seorang Bupati yang berlatar belakang Lawyer. Lucu banget dan kita hanya tersenyum saja atas perilaku PPKD Kabupaten saat itu,” papar Tudi sambal tersenyum.
Sesungguhnya saat itu kami sangat apresiet terhadap Bapak Sekda yang secara terbuka merespon atas kondisi real di lapangan, namun salah satu sosok yang sampai saat ini masih belum hilang dari memorinya bahkan sempat di sampaikan ke Bupati Garut, sangat Nampak jelas menghalangi kegiatan ritual demokrasi rakyat tersebut, namun tudi tidak menyebut sosok yang dimaksud.
“Pokoknya untuk pilkades tahap dua ini, kami sangat berharap PPKD Kabupaten harus bekerja lurus jangan sampai permalukan lagi Bapak Bupati, yang terpaksa memblokir WA nya karena tuntutan kami real berdasarkan data, namun kenyataannya Bupati telah dipermainkan oleh segelintir oknum atas nama kepentingannya,” tandas Tudi.
Selanjutnya ia menambahkan, “Alhamdulillaah walaupun Pilkades Desa Cibodas yang saat itu gagal dilaksanakan akibat tidak dicetaknya Kartu suara oleh Panitia Pilkades, namun dengan segala energi serta itikad tetap menjaga Kondusifitas, tidak terjadi kejadian yang mengganggu kamtibmas. Ini catatan penting kami,” sambungnya.
“Kepala DPMPD Kabupaten yang baru hendaknya mawas diri dari sekarang, untuk tidak mengulangi kejadian miss koordinasi di internal PPKD yang berdampak pada kerugian masyarakat. Jangan mau lagi PPKD Kabupaten dikerjain aparatnya sendiri hanya sekedar memenuhi Hasrat kepentingan tertentu,” tutup Tudi yang di periode satu di Daulat sebagai Juru Bicara seluruh Calon Kepala Desa yang saat itu berjumlah lima orang Calon.