Jakarta, (BNNews) – Pemerintah mendorong kerja sama semua pihak dan ekosistem untuk melawan penyebaran hoaks. Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti menyatakan, teknologi harus dimanfaatkan perempuan untuk lebih berdaya saing dan mengembangkan potensi diri.
“Saya mengapresiasi ekosistem telekomunikasi yang bisa mengambil peran dalam memberdayakan perempuan dalam memanfaatkan teknologi secara bijak dan bermanfaat,” ucapnya saat meresmikan wahana edukasi Pojok Pintar SisterNet di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (04/03/2019) siang.
Menurut Sekjen Niken, kerjasama semua pihak diperlukan karena berita hoaks dan fitnah di dunia digital terutama media sosial semakin sulit dibendung. Apalagi saat ini banyak informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Kehadiran Pojok Pintar SisterNet juga bisa menjadi sarana bagi kaum perempuan untuk menangkal berita bohong atau hoaks dan diharapkan para perempuan Indonesia bisa lebih melek digital dan banyak berperan dalam memerangi hoaks, fitnah dan kabar provokasi,” ungkap
Mengenai peran perempuan, Sekjen Kementerian Kominfo menyatakan perempuan harus bisa lebih baik dan menggunakan internet secara sehat dengan menghindarkan diri dari konten-konten berupa hoaks, pornografi, radikalisme, terorisme kemudian bullying.
“Jadi, kaum perempuan juga bisa membentengi diri dengan selalu mengecek ulang informasi yang ada dalam internet tersebut. Melalui pojok pintar ini bagaimana kita berbagi agar supaya kita menggunakan internet secara sehat dan bagaimana perempuan juga harus waspada terhadap penipuan-penipuan di media online,” harapnya.
Lebih lanjut, Niken mengatakan, Kementerian Kominfo juga sudah berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia untuk mensosialisasikan pentingnya berseluncur di dunia maya secara sehat dan juga untuk meningkatkan penggunaan internet di kalangan kaum perempuan.
“Berbagai upaya kita lakukan, sosialisasi, mengenai penggunaan internet sehat, bersama ibu-ibu PKK kemudian juga bersama ibu-ibu di pengajian dan juga untuk anak perempuan itu sudah kita lakukan di berbagai kota, baik di provinsi ataupun di kota-kota kabupaten. Ini adalah upaya dari Kominfo untuk memberikan kesadaran bagi perempuan, menggunakan internet secara bertanggung jawab secara arif dan selalu waspada terhadap informasi yang negatif,” kata Niken.
Di masa-masa kampanye ini, Niken turut berpesan kepada seluruh warga Indonesia agar dapat menghentikan hoaks sehingga kita semua terhindar dari konten negatif yang bisa memecah belah bangsa.
“Apalagi di masa-masa sekarang ini, masa pesta demokrasi, pesta harusnya gembira, harus bahagia, harus saling memperhatikan. Mari kita tingkatkan persatuan dan kesatuan bangsa,” seru Niken.
Tingkatkan Ekonomi Perempuan
Peluncuran Pojok Pintar SisterNet kerja sama Kementerian Kominfo dengan XL Axiata merupakan upaya mengoptimalkan manfaat teknologi digital. Wahana yang didominasi warna pink itu dirancang sebagai rumah singgah untuk belajar dan memperluas wawasan terkait isu pemberdayaan perempuan, dengan memanfaatkan teknologi digital.
Sekretaris Jenderal Kominfo Rosarita Niken Widiastuti menjelaskan latar belakang dari diluncurkannya ‘Pojok Pintar Sisternet’ ini adalah karena pengguna internet pada saat ini masih didominasi oleh kaum laki-laki.
Menurutnya, berdasarkan riset yang dilakukan oleh Google, 53% kaum perempuan yang menggunakan internet tidak menemukan informasi yang paling dibutuhkan, sehingga sulit untuk meningkatkan produktivitas diri, dan juga melek akan hal digitalisasi. Sekjen Kominfo menyatakan, kehadiran teknologi, selain untuk pengetahuan dan berbagi informasi juga dapat digunakan untuk mengembangkan potensi diri.
“Nah disinilah peluang dari sisternet untuk bisa memberikan asupan informasi sesuai yang dibutuhkan oleh kaum perempuan dan ternyata ada 3 bidang yang sangat diminati dan ini selalu dicari oleh perempuan. Misalnya tentang kecantikan, kesehatan, fashion, itu di konten internet kan masih belum banyak. Juga peluang usaha karena kaum perempuan sekarang ini cukup banyak yang ingin berusaha mengembangkan diri,” ujar Niken.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D. Yosetya menyatakan bahwa era digital membuka kesempatan luas bagi siapa saja untuk meningkatkan kemampuan dengan memberdayakan potensi diri.
Yessie mengharapkan kehadiran Pojok Pintar Sisternet akan menjadikan perempuan lebih ter literasi digital sejalan dengan kemajuan sosial dan ekonomi masyarakat dengan teknologi digital.
“Pojok Pintar merupakan bagian dari upaya kami untuk mendorong kaum perempuan Indonesia untuk semakin maju secara sosial dan ekonomi,” ungkapnya.
Menurut Yessie, Pojok Pintar Sisternet akan menyediakan konten yang sangat dibutuhkan oleh kaum perempuan itu bisa tersedia. “Apalagi dengan adanya pojok pintar, ada informasi yang bisa dibagikan kepada kaum perempuan atau misalnya banyak tokoh perempuan yang mempunyai keahlian tertentu ini bisa dibagikan melalui wahana edukasi ini,” jelas Yessie.
‘Pojok Pintar Sisternet’ bertempat di Press Room Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat 9, Jakarta Pusat. Sejumlah aktivitas telah disiapkan di Pojok Pintar. Setiap bulannya akan ada kelas bertajuk Sister Berbicara dengan berbagai materi yang diajarkan, seperti digital parenting, kewirausahaan, literasi digital, dan fotografi jurnalistik.
Pojok Pintar juga dapat diakses oleh perempuan-perempuan di pelosok daerah karena keberadaan jaringan data yang semakin meluas, sehingga tidak ada lagi alasan bagi perempuan pedesaan untuk tidak menjadi setara secara akses ke sumber-sumber edukasi. Salah satu kegiatan di Pojok Pintar Sisternet adalah sesi kopi darat yang digelar sebulan sekali. Kominfo dan XL Axiata akan secara bergantian menyediakan ide konten untuk dibahas pada kegiatan ini. Pengajarnya sendiri adalah perempuan, agar lebih mudah tersampaikan dan diterima oleh peserta.
Aktivitas di Pojok Pintar sudah mulai bisa diakses oleh masyarakat mulai 4 Maret 2019. Untuk saat ini, Sisternet memiliki kurang lebih 14 ribu member, menyediakan beragam materi belajar yang bisa diakses secara digital dan tatap muka. Sejak diluncurkan 4 tahun yang lalu, sampai saat ini kurang lebih 100 kelas edukasi dengan total 10 ribu orang kaum perempuan Indonesia sudah pernah mengikuti kelas-kelas program Sisternet. (R81)