Sopi, Pengidap Kangker Servicks Berharap Kepedulian Dari Pemerintah Kabupaten Cianjur

Sharing is caring!

Cianjur (BNNews) – Kanker serviks adalah pertumbuhan abnormal yang terbentuk pada serviks (bagian bawah dari rahim atau uterus). Kanker serviks berada pada peringkat ke-10 dari kanker yang paling umum terjadi dengan tingkat kematian yang berada di peringkat ke-8 tertinggi di antara kaum wanita.

Penyebab kanker serviks yang paling umum adalah infeksi yang disebabkan oleh virus papiloma manusia (HPV), meskipun tidak semua wanita yang terinfeksi oleh HPV akan menderita kanker serviks.

Seperti yang sekarang diderita oleh Sopi Yuliantini (37) warga Kampung Cipetir RT 001 RW 004 Desa Cipetir, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur. Sopi sudah hampir 1,5 tahun menderita kanker serviks stadium III, dan kanker sudah menyebar ke organ yang lain, salah satu organ yang sudah terserang yaitu ginjal sehingga mengakibatkan gagal ginjal.

Seperti yang diutarakan oleh Rahman, orang tua kandung Sopi kepada redaksi belanegaranews.com. Rahman menceritakan bahwa kondisi saat ini Sopi sudah memprihatinkan, kanker serviks yang dideritanya sudah stadium III, dan butuh penanganan medis secara serius.

Zulmifar Hendry suami dari Sopi, menuturkan awal gejala kanker serviks sampai hasil diagnosa dokter memvonis bahwa penyakit yang dideritanya adalah kanker servicks.

“Saat ini istri saya berusia 37 tahun sudah beberapa bulan kebelakang istri saya didiagnosa terkena penyakit kanker serviks yang awalnya stadium II sekarang sudah mencapai stadium III. Awal gejalanya istri saya mengeluh karena rasa nyeri mengeluarkan darah atau bercak darah dari vagina meski sedang tidak dalam fase haid, sakit pada panggul, keputihan yang tidak normal, mengalami kelelahan yang berlebihan,” tuturnya.

“Awalnya istri saya mengira itu hal yang biasa. Saya pun beranggapan seperti itu, tetapi setelah beberapa bulan kedepan, pendarahan semakin sering, dan berat badan semakin hari semakin menurun, dan hb darah yang rendah, karena itu istri saya langsung dilarikan ke IGD RSUD Sayang Cianjur, dan di rawat inap juga dilakukan transfusi darah. Pemeriksaan, radiotherapy dan sempat juga melakukan pengobatan alternatif,” tuturnya lagi.

Menurut dokter yang menangani Sopi, tindakan yang harus diambil adalah dengan chemotherapy 27 kali, transfusi darah 40 labu. Awalnya penyakit ganas itu hanya stadium II sekarang menjadi stadium III, dan kanker sudah menyebar ke organ yang lain, salah satu organ yang sudah terserang yaitu ginjal sehingga mengakibatkan gagal ginjal.

“Saya sangat berharap bantuan donasi dana dan doa dari bapak/ibu semua, dan berharap kepedulian pemerintah Kabupaten Cianjur. Hal tersebut saya butuhkan untuk bisa menolong istri saya, baik dalam obat dan segala penangan agar mencegah kemunduran dan penyebaran virus ke organ lain akibat kanker ini, dan saya ingin sekali memindahkan istri saya ke rumah sakit kanker Bandung, tetapi butuh uang yang cukup,” pungkasnya. (R81/PR)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.