Boyolali (BNNews) – APA yang dilakukan oleh jajaran Kodim 0724/Boyolali di gelaran TMMD Reguler ke-106 dapat dikata “menantang” pekerjaan. Kenapa harus memilih Desa Sangup, Kecamatan Tamansari yang berada di puncak Gunung Merapi (hanya berjarak 4 Km dari puncak -Red)? Sementara jika ingin memilih aman, mestinya bisa saja memilih desa yang akan dijadikan sasaran TMMD yang medannya tidak ekstrim dan dekat dengan Makodim.
Dandim 0724/Boyolali, Letkol Kav. Herman Taryaman mengemukakan, untuk menentukan desa sasaran TMMD Reguler ke-106 sudah melalui studi, survey yang matang, sehingga apa yang dilakukan TNI jajarannya di momen TMMD azas manfaat bagi warga benar-benar tinggi.
”Salah satu pertimbangan menentukan pilihan Desa Sangup sebagai sasaran adalah, desa itu terletak di puncak Merapi sehingga dimungkinkan minim tersentuh pembangunan. Tentu masih banyak faktor pertibangan lainnya.”
Konsekuensinya, lanjut Dandim Herman, jarak desa sasaran dari Makodim cukup jauh.
Belum lagi untuk menuju ke desa itu medannya cukup ekstrim sehingga membutuhkan energi lebih untuk mewujudkan sukses pelaksanaan TMM yang secara resmi akan dibuka tanggal 2 Oktober mendatang itu.
”Tidak apa-apa, ibarat kepalang basah, sekali berbuat untuk rakyat harus skala prioritas rakyat yang benar-benar membutuhkan,” tandas Letkol Kav. Herman Taryaman.
Ekstrim
Untuk menuju Desa Sangup, desa sasaran TMMD Reguler ke-106 Kodim Boyolali, memang medannya benar-benar menantang. Harus melewati jalan sempit dengan turunan dan tanjakan yang tajam, sementera di kanan kiri jalan terdapat jurang yang curam.
”Ini tugas Komando, tentu kami harus penuh tanggung jawab untuk menyukseskannya. Meski medannya sangat ekstrim,” ungkap Serda Iwan, salah satu anggota Satgas jurnalis lapangan, TMMD.
Belum lagi, lanjut Serda Iwan, udara di Desa Sangup benar-benar dingin dan itu terasa sejak mulai pukul 15.00 WIB. Meski matahari bersinar cerah, udaranya sangat dingin,” paparnya.
Sementara itu Pasiter Kodim Boyolali, Kapten Inf. Kamami, tidak membantah jika salah satu tantangan menggelar TMMD Reguler di Desa Sangup adalah dinginnya udara.
”Udara benar-benar dingin menyengat, jika tidak ingin repot harus membawa jaket yang tebal jika ingin menginap di desa sasaran TMMD Kodim Boyolali,” ungkapnya.
Padahal, lanjut Kapten Kamami, di TMMD reguler nantinya para prajurit anggota Satgas TMMD wajib tinggal di rumah-rumah warga desa sasaran. Semua itu demi manunggalnya para anggota Satgas dengan warga setempat. Dikatakan, dinginnya udara di desa sasaran TMMD sudah disosialisasikan kepada para prajurit Satgas TMMD, dan bagi prajurit tentu akan menyesuaikan dengan apa-apa yang perlu dipersiapkan.
Adalah Kepala Desa Sangup, Triyono dan warganya yang menyambut antusias pelaksanaan TMMD Reguler dari Kodim Boyolali itu. Menurutnya, semua anugerah tersendiri menyusul desanya dijadikan sasaran TMMD dimana nantinya akan banyak pembangunan baik fisik, maupun
penyuluhan-penyuluhan. ”Terimakasih Pak Tentara yang telah menjadikan desa kami sebagai sasaran TMMD, tentu nanti warga akan maksimal membantu, terlibat di semua kegiatan TMMD baik fisik maupun non fisik,” paparnya. (Pendim 0724/Boyolali)