BN News. Banyumas || Arus lalu lintas dalam kegiatan arus mudik dan arus balik di Wilayah Banyumas masih menyisakan titik kemacetan yang berada di Wilayah Ajibarang. Untuk wilayah kota dan sekitarnya dapat dikendalikan oleh petugas baik dari Polres, Dishub dibantu personil TNI dan oragnisasi masyarakat sehingga terlihat cukup ramai lancar. Untuk beberapa lokasi yang berpotensi macet, seperti di Simpang Pasar Patikraja dan Simpang Kaliori sudah mulai dapat diatasi sehingga tidak terjadi kemacetan panjang seperti tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Agus Sriyono mengatakan untuk wilayah perkotaan yang dikendalikan STCS berjalan cukup lancar, seperti di sokaraja dan tempat tertenentu yang lain relatif lancar.
“Untuk Wilayah Patikaraja, Simpang Pegalongan dan Kaliori sudah dilakukan integrasi dan berjalan cukup ramai lancar dengan koordinasi Polresta Banyumas untuk melakukan managemen dan rekayasa lalu lintas, sehingga arus lintas untuk tahun ini tidak terjadi kemacetan yang begitu panjang sebagaimana tahun lalu,” jelasnya.
Untuk tahun ini, menurutnya yang menjadi titik berat lalu lintas ada di Jalan Nasional di Wilayah Kecamatan Ajibarang akibat kemacetan yang ada di Bumiayu.
“Arus lalu lintas melalui jalur selatan Pejagan – Bumiayu – Ajibarang – Kebumen – Yogyakarta, masih terjadi hambatan kelancaran seperti ruas Bumiayu – Pejagan yang pada arus balik mengalami antrian dan kemacetan pada 13 sd 16 April, karena banyak faktor penyebab, antara lain volume arus lalu lintas melebihi kapasitas jalan, hambatan samping seperti banyaknya simpang prioritas yang diatur warga, keluar masuk rumah makan, SPBU dan lokasi wisata, pengguna jalan yang sengaja menggunakan jalur berlawanan (ngeblong) yang menjadi lalu lintas tambah terganggu, kendaraan mogok dan kejadian laka lalulintas yang semuanya menjadikan antrian dan kemacetan di ruas Ajibarang – Bumiayu – Pejagan,” terangnya.
Banyaknya faktor penyebab kemacetan pada masa lebaran di jalur selatan, maka solusi yang perlu menjadi pertimbangan adalah segera terwujudnya jalan tol dari Pejagan – Cilacap.
“Pembangunan jalan tol Pejagan – Cilacap tidak hanya digunakan pada masa lebaran saja, tetapi volume lalu lintas yang terus meningkat dan jika dilakukan pelebaran jalan, masih akan menjadi permasalahan karena banyaknya hambatan samping sepanjang jalur teresebut. Jika jalan tol Pejagan – Cilacap bisa terwujud, maka kelancaran lalu lintas dan perekonomian di jalur selatan akan semakin meningkat sejalan dengan kelancaran mobilitas angkutan orang dan barang dari berbagai wilayah,” lanjutnya.
Kerena pengaturan manajemen dan rekayasa lalu lintas hanya akan mengalihkan kemacetan dan lancar bersifat sementara. (Humas Pemkab Banyumas//Warto).