BN NEWS. – Batang.
Bupati Batang Wihaji bersama Komandan Kodim 0736/ Batang Letkol Kav. Henry Rudi Judianto Napitupulu dan Kapolres Batang AKBP Abdul Waras tinjau 8 titik genangan air banjir di Kota Batang, Senin (24/2/2020).
Genangan banjir di kota Batang tiingginya bervariasi dari 30 cm hingga paling tinggi 50cm. Namun demikian warga masih bertahan di rumah sehingga belum terlihat pengungsi di titik yang di jadikan tempat pengungsian.
“Saya bersama Forkopimda membantu langkah – langkah darurat yang dibutuhkan warga, yang penting selamatkan manusianya dulu, Untuk warga atau orang jompo diungsikan tidak mau yang penting tetap diawasi keselamatanya, Tapi kalau air bertambah tinggi dan di harus dievakuasi kita paksa” Kata Bupati Wihaji saat tinjau waega Desa Denasri Kulon Kecamatan Batang.
Sementara pendirian dapur umum di fokuskan di Kantor Desa terdampak banjir, tempat pengungsian juga sudah kita siapkan seperti Mushola, Masjid dan Pendopo Kantor Bupati kita siapkan.
“Saya perintahkan Camat dan Kepala Desa, apa kebutuhan warga terdampak agar pemkab siapkan Kondisi darurat seperti dapur umum, dan kebutuhan lainya sperti obat – obatan popok bayi kita siapkan dan kirim ,” kata Bupati.
Untuk langkah selanjutnya akan kita evaluasi penyebab banjir, Karena berdasarkan tinjauan kita, ada sedimentasi sungai gabus yang akhirnya Airnya meluap ke pemukiman.
“Satu – sataunya cara efektif dalan waktu dekat kita normalisasi Sungai Gabus, bersama pemerintah pusar dan Provinsi Jawa Tengah,” kata Wihaji.
Ia juga berharap agar masyarakat berhati – hati dan saling tolong menolong, Dan kalau memang banjirnya tinggi jangan nyalakan listrik dirumah lebih baik mengungsi demi keselamatan.
Kapolres Batang AKBP Abdul Waras mengatakan, Polres Batang sudah memetakan wilayah yang menjadi langganan banjir.
“Oleh karena itu, Polres sudah siapkan personil yang stanbay di posko BPBD dan Polres dan Polsek dengan Kekuatan anggoata dua pleton yang siap membantu,” Kata AKBP Abdul Waras.
Ditambahkan Komandan Kodim 0736 Batang Letkol Kav. Henry RJ Napitupulu mengatakan, sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi TNI melaksanakan perbantuan Kepada Pemerintah daerah termasuk bencana alam.
“Kami satu kali 24 jam senantiasa standbay baik siaga maupun tidak siaga, saya sudah perintahkan keseluruh jajaran anggota TNI kalau ada bencana alam jam berapapun harus tampil membantu.
Sementara, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Batang Ulul Azmi mengapresiasi Untuk penanganan banjir saat ini Proses evakuasi sudah mulai droping logistik yang kita serahkan lewat kelurahan,” kata Ulul Azmi.
Logistik tersebut mana kala ada yang mengungsi agar bisa di berikan kepada korban banjir yang mengungsi, Dengan tujuan agar desa atau kelurahan mendirikan dapur umum, lanjutnya.
“Sementara berdasarkan data untuk pengungsi di titik pengungsian memang belum ada, tetapi ada sejumlah masyarakat yang mengungsi ditempat saudara atau tengganya,” jelasnya.
Untuk genangan air atau banjir ada di 8 keluaran dan desa yakni Kelurahan Watusalit, Kesepuhan, Karangasem utara dan Kelurahan Proyonanggan Tengah, Desa Kalipucang Wetan, Kalipucang Kulon, Dinasri Kulon Dan Desa Klidang Lor.
“untuk ketinggian banjir bervariasi ada yang mencapai 50 cm di Desa Dinasti Kupon dan untuk Desa Kalipucang ketinggianya 40cm,” tutup Ulul Azmi.