Menjaga yang Tumbuh: Kolaborasi Hijau ke-37 Fokus pada Pemeliharaan Bibit di Gunung Congkrang

  • Whatsapp

Sharing is caring!

Bacaan Lainnya

Garut || Gerakan penghijauan berkelanjutan Kolaborasi Hijau kembali digelar untuk ke-37 kalinya di Blok Gunung Congkrang, Kecamatan Cikajang, Sabtu (11/10/2025). Kegiatan kali ini difokuskan pada pemeliharaan dan pengayuman bibit tanaman yang sebelumnya telah ditanam, sebagai bagian dari komitmen menjaga keberlangsungan kehidupan alam di kawasan pegunungan yang mulai kritis.

Di bawah sinar mentari pagi, para relawan dari Tim Kolaborasi Hijau tampak antusias membersihkan gulma, memperbaiki ajir pelindung, serta memastikan setiap bibit tumbuh dengan baik. Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, namun bentuk nyata kepedulian terhadap bumi, merawat apa yang telah ditanam, menjaga apa yang telah dihidupkan.

Gerakan Kolaborasi Hijau dikenal sebagai inisiatif sosial-lingkungan yang konsisten melakukan aksi penghijauan dan pelestarian alam di wilayah selatan Garut. Hingga kini, sudah puluhan ribu bibit pohon tertanam di berbagai titik, terutama di area rawan longsor dan kekeringan.

Ketua Penanggung Jawab Kolaborasi Hijau, H. Jaeni, menyampaikan bahwa kegiatan pemeliharaan menjadi bagian penting dari keberhasilan program penghijauan.

“Menanam itu mudah, tapi merawat membutuhkan kesabaran dan komitmen. Kami ingin memastikan setiap bibit tumbuh menjadi pohon yang kuat dan memberi manfaat bagi generasi mendatang,” ungkapnya penuh semangat.

Ia juga menegaskan bahwa kondisi alam yang semakin kritis menuntut aksi nyata dan kerja bersama lintas komunitas. Kolaborasi Hijau menjadi simbol kebersamaan antara masyarakat, relawan, pemerintah, dan berbagai pihak yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

“Kami tidak sekadar menanam pohon, tapi menanam harapan. Setiap akar yang tumbuh adalah simbol kehidupan baru bagi bumi kita,” tambahnya.

Kegiatan Kolaborasi Hijau ke-37 ini pun menjadi momentum refleksi bahwa menjaga alam tidak bisa dilakukan sesekali, melainkan melalui keberlanjutan dan konsistensi. Meski medan terjal dan cuaca tak selalu bersahabat, semangat para relawan tidak pernah pudar mereka sadar, perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama.

Dengan semangat “Menjaga Warisan Alam, Menanam Harapan untuk Generasi Mendatang”, gerakan ini terus menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk ikut serta merawat bumi, menjaga hutan, dan memperbaiki keseimbangan ekosistem di wilayah Garut selatan. (CG)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.