Pertama tejadi saat Hari Pertama Masuk Sekolah Harus Habiskan Makanan Sisa Teman

Sharing is caring!

Semarang (BN News) – Berbeda dengan sekolah-sekolah lain pada umumnya, SMK Negeri Jawa Tengah memberlakukan peraturan yang cukup unik. Sekolah yang berada di Jalan Brotojoyo no. 1, Plombokan, Semarang Utara ini, mengharuskan para siswanya untuk menghabiskan makanan sisa teman saat jam makan.

Di hari pertama masuk sekolah, ada 120 siswa baru yang mulai mengikuti proses belajar mengajar di SMK N Jawa Tengah.
Satu di antaranya Tegar Riyanto.

Menurut alumni SMP Negeri Sapuran Wonosobo ini menghabiskan makanan teman sebelahnya jadi hal yang tidak biasa.
“Ini pengalaman baru yang saya alami.
Jadi kalau teman sebelah saya tidak habis, saya yang harus bertanggung jawab menghabiskannya,” tuturnya.

Sebelum bisa menyantap makanan, Tegar dan lainnya harus berbaris secara rapi bersama kelompoknya. Kemudian duduk tegap menghadap lauk di meja makan.
Tapi tak boleh langsung makan. Karena pimpinan regu harus laporan dulu pada perwira bahwa anggotanya sudah lengkap, kemudian berdoa.

Ketika laporan mau makan, ada ketentuan menggunakan tiga Bahasa. Senin dan Selasa Bahasa Inggris, Rabu Kamis Bahasa Jawa, Jumat dan Sabtu Bahasa Indonesia.

Kebiasaan baru lainnya adalah bangun pagi sebelum subuh menjelang. Mengikuti kakak-kakak kelasnya, para siswa baru berjamaah di masjid. Setelahnya kerja bakti membersihkan lingkungan asrama dan sekolah.

Hal-hal sederhana seperti itu mungkin mengagetkan dan membuat canggung bagi sebagian besar siswa. Tapi semua itu membentuk karakter siswa untuk saling membantu dan disiplin dalam keseharian.

Siswa yang bersekolah di SMKN Jawa Tengah hampir 100 persen berasal dari keluarga miskin.

Maka seluruh siswanya diasramakan secara gratis dan mendapatkan makan sehari tiga kali.

“Kami juga dapat seragam dan buku pelajaran gratis dari sekolah. Paling unik dan agak aneh ketika tahu ada aturan saling membantu menghabiskan makanan,” tegas Tegar.

Wakil Kepala SMK Negeri Jateng Bagian Humas Suyoto mengatakan, sebanyak 120 siswa baru merupakan hasil seleksi dari ribuan pendaftar.

Selain seleksi administratif, ada juga kunjungan ke rumah siswa untuk verifikasi data.Dijelaskan, para siswa datang ke asrama baru-baru ini.

Meski belum ada kegiatan belajar mengajar, para siswa yang datang kemarin, diberikan pengarahan tentang aturan di sekolah, di asrama, serta pembagian kamar atau barak.

Para orang tua yang mengantar pun di hari pertama itu juga secara resmi melepas anak-anaknya.

Isak tangis dan keharuan menghampiri para orang tua. Maklum, selama tiga bulan ke depan, mereka tak bisa bertemu buah hatinya.

“Di SMK Negeri Jateng ini, para siswa dipenuhi kebutuhan sehari-harinya agar teratur, patuh, tidak egois, muncul kebersamaan, dan peduli dengan teman seangkatannya maupun kepada kakak kelas,” jelas Suyoto.

Dengan kedisiplinan tinggi tak heran SMK Negeri Jateng mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas jempolan.
Setiap kali wisuda, 70 persen nyalulusan langsung diserap sejumlah perusahaan besar.

Prosesi wisuda sekolah di Jalan Brotojoyo Semarang ini juga unik. Mereka diwisuda langsung oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Yang hadir pun tak cuma orang tua atau saudara, namun perwakilan perusahaan-perusahaan ternama. Mereka langsung menawari kerja, atau kalau mau kuliah disediakan beasiswa.(andre/andu).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.