Muslimat NU Sosialisasikan Pencegahan Stunting

Sharing is caring!

Nganjuk (BNNews) – Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) menyosialisasikan arti penting menjaga gizi anak dan pencegahan stunting. Balita dengan stunting yang tinggi masih banyak di pedesaan, namun angkanya berbeda tipis dengan perkotaan. Hanya ada satu provinsi yang tidak mengalami kasus gizi kronik atau stunting yaitu DKI Jakarta.

Seperti release berita yang dimuat website resmi Kominfo,  Sekretaris Umum Muslimat NU Ulfah Mashfufah menyatakan menyatakan Pemerintah terus bekerja keras menurunkan prevalensi stunting pada 160 kabupaten dan kota prioritas sampai tahun 2019.

“Hasilnya, angka stunting sudah turun dari 37,2 persen (2013) menjadi 30,7 persen (2018),” ungkapnya kepada sekitar 10.000 ibu-ibu Muslimat NU di Desa Gempol Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk Jawa Timur, Minggu (10/3/2019).

Dalam acara yang berlangsung sebelum Deklarasi dan Penandatanganan Nota Kesepahaman mengenai pemberantasan hoaks itu, Ketua DPP Bidang Kesehatan dan Kependudukan Helwiyah Umniyati menjelaskan peran ibu dalam mencegah stunting sangatlah penting.  “Menjaga gizi anak sampai usia 2 tahun agar tidak terkena stunting,” tuturnya.

Menurut Helwiyah, stunting dapat dicegah dengan melakukan berbagai aktivitas seperti minum tablet penambah darah, memberikan gizi yang baik.  “Dan turut peduli kesehatan lingkungan, seperti jamban sehat, sanitasi, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis menahun sejak dari awal kehamilan. Penyebab stunting, 30% masalah kesehatan, 70% masalah non kesehatan Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 angka stunting di Indonesia mengalami penurunan sebesar 6,4%. Dari angka 37,2% (Tahun 2013) menjadi 30,8% (Tahun 2018).  

Pelaksanaan sosialisasi itu didukung oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika. Melalui kerja sama dengan Muslimat NU ditargetkan dapat membangun kesadaran mengenai bahaya stunting. Kementerian Kominfo berupaya melakukan kampanye total untuk menurunkan prevalensi stunting. Kampanye yang dilakukan oleh Kementerian Kominfo diarahkan untuk membangun kepedulian, pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam membantu mengurangi gizi buruk. (R81)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.