Menpar Arief Yahya Buka Gebyar Pesona Budaya Garut 2019

Sharing is caring!

Garut (BNNews) – Menteri Pariwisata Arief Yahya resmi membuka Gebyar Pesona Budaya Garut 2019. Dia berharap, festival kebudayaan ini bisa mensejahterakan perekonomian setempat.

Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya berkunjung ke Kabupaten Garut, Jawa Barat. Dalam kunjungannya, Arief membuka secara langsung acara Gebyar Pesona Budaya Garut (GPBG) 2019. Acara tersebut dimeriahkan atraksi kesenian khas Garut.

Arief membuka acara yang menjadi agenda Garut setiap tahun itu di Lapangan Otista Alun-Alun Garut yang diselenggarakan mulai 6 – 7 April 2019, juga menjadi puncak perayaan Hari Jadi Ke-206 Kabupaten Garut. Dalam sambutannya Arief menyampaikan beberapa pesan.

“Tema acara ini “Garut Tandang Ngahibarkeun Dangiang” yang kurang lebih artinya adalah Melestarikan Budaya Bangsa untuk dikenal di Mancanegara,” ungkap Arief.

Acara itu juga menjadi momentum untuk mempromosikan potensi pariwisata Garut yang dahulu dikenal sebagai “Switzerland van Java” atau Swiss-nya Jawa.

Acara yang juga digelar untuk memperingati Hari Jadi Garut yang ke-206 ini, sambung Arief, masuk ke dalam 100 Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia 2019 yang menjadi salah satu magnet untuk mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.

Sementara itu, Bupati Garut H. Rudy Gunawan mengungkapkan rasa syukur atas Rahmat allah SWT yang atas kuasanya pada hari ini dapat berkumpul, bertatap muka dan bersilaturahmi sekaligus menyaksikan ”Gebyar Pesona Budaya Garut 2019“.

”Acara ini merupakan suatu peristiwa penting dan strategis dalam dalam perspektif pembangunan seni budaya daerah di era otonomi saat ini, event tahunan ini masuk pada 100 calender event nasional, semoga kegiatan ini menjadi awal yang baik serta dapat menyajikan suguhan seni budaya yang menarik,” sambut Bupati Garut.

Bupati Rudy menyampaikan, GPBG ini sengaja akan diselenggarakan secara periodik oleh Pemkab Garut setiap tahunnya, pada tahun 2019 ini memasuki kegiatan yang ke 17 kalinya, hal ini menunjukkan kesungguhan Pemkab Garut dalam memelihara, melestarikan, pengembangan serta pemanfaatan seni budaya bangsa guna menumbuhkembangkan simpul-simpul kesenian dengan harapan dapat menarik minat lebih memperkenalkan kesenian tradisional unggulan kabupaten Garut, seni unggulan Jawa Barat maupun dari berbagai provinsi di belahan nusantara kepada masyarakat.

”Di sisi lainnya upaya pemeliharaan dan pengembangan seni budaya daerah harus mampu meningkatkan daya guna seni budaya daerah itu sendiri, di samping untuk kepentingan apresiasi, pendidikan, penanaman nilai moral, Saya mengharapkan seni budaya dapat menopang kehidupan sosial, ekonomi, baik kesejahteraan seniman maupun masyarakat luas,” harapnya.

Dalam sambutan terakhirnya Bupati Rudy Gunawan berharap kesadaran membangun, melestarikan dan mengembangkan seni budaya.

”Sehingga pada tahapannya nanti akan tumbuh rasa cinta dan bangga terhadap budaya asli yang kita miliki, sekaligus sebagai refleksi pencapaian Garut Yang Bertaqwa, Maju dan Sejahtera menjadikan Garut Pangirutan Tata Tentrem Kerta Raharja,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Garut, Budi Gan Gan mengatakan, acara pembukaan Gebyar Pesona Budaya Garut 2019 berlangsung meriah. Selain Menteri Pariwisata, sejumlah perwakilan kedutaan besar negara sahabat juga hadir.

“Dalam Gelaran Pesona Budaya Garut ini ditampilkan beberapa kesenian dan seni budaya khas Garut diantaranya seni musik Calentung dari Selaawi, Surak ibra dari Wanaraja, Lais dari Cibatu dan lain-lain, tidak lupa juga hadir kesenian dari perwakilan 5 kabupaten Kabupaten dan 3 Provinsi di Indonesia,” ungkapnya.

Kegiatan ini dimeriahkan Rampak Silat Bambu Runcing yang menampilkan 700 pendekar dari 29 padepokan silat. Ada juga Musik Angklung dan Arumba yang dibawakan kaum disabilitas. Kemudian dilanjutkan penampilan Tari Pesona Indonesia dari Sanggar Seni Sari Kota Inten. Lalu ada 206 orang membawakan alat musik Celentung untuk pemecahan Rekor MURI.

Malam harinya, ada Pagelaran Seni Dangiang Tandang pukul 19.30 – 23.30 WIB. Di sini akan ada Seni Dangiang Tandang (Opening Ceremony) dengan Tema Garut Tandang Ngahibarkeun Dangiang yang dibawakan 300 penari pelajar. Ditutup dengan penampilan band lokal dan artis dari Ibu Kota.

“Tujuannya adalah untuk melestarikan seni dan budaya. Selain itu mendukung pariwisata daerah dan membantu meningkatkan pendapatan masyarakat,” ujarnya.

Budi Gan Gan mengatakan, selain aneka pertunjukan budaya, GPBG 2019 memiliki acara pameran, bazar, budaya batik Garutan, pengrajin kulit (tas, jaket, tas, sepatu), parade seni, dan pesta rakyat.

“Akan ada 150 stan UMKM termasuk perwakilan dari 4 negara yang ikut promosi. Bahkan, enam duta besar dari negara-negara sahabat menghadiri acara ini,” ungkap Budi Gan Gan.

Budi Gan Gan menjelaskan, target yang paling penting dari GPBG adalah untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Indonesia. Karena dengan aneka ragam seni, budaya dan atraksi yang disuguhkan pada event ini, menjadi daya tarik yang kuat untuk mendatangkan wisman dan wisnus ke Garut.

“Target dari acara ini adalah mendatangkan 150 ribu wisatawan, baik dari dalam dan luar negeri. Di kesempatan ini, kami akan memaksimalkan promosi destinasi Wisata yang ada di Garut,” pungkasnya.

 

Sumber

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.